CBT Akan di rubah ke SCT Jadi Format Soal UKMPPD 2025
Perubahan format ujian Uji Kompetensi Mahasiswa Profesi Dokter (UKMPPD) yang semula menggunakan Computer-Based Test (CBT) kini beralih ke Script Concordance Test (SCT) pada tahun 2025. Perubahan ini bertujuan untuk lebih menilai kemampuan berpikir kritis dan pengambilan keputusan klinis mahasiswa dalam situasi ketidakpastian.
Apa itu Script Concordance Test (SCT)?
SCT adalah metode evaluasi yang dirancang untuk mengukur kemampuan peserta dalam membuat keputusan klinis berdasarkan informasi yang tersedia. Berbeda dengan soal pilihan ganda yang menilai pengetahuan faktual, SCT menantang peserta untuk menilai bagaimana informasi baru memengaruhi hipotesis atau keputusan medis yang telah dibuat. Peserta diminta untuk menilai pengaruh informasi tambahan terhadap keyakinan mereka terhadap diagnosis atau keputusan klinis yang diambil.
Mengapa Perubahan Ini Dilakukan?
Perubahan dari CBT ke SCT bertujuan untuk:
-
Mengukur Kemampuan Berpikir Klinis: SCT lebih menilai cara peserta menggunakan pengetahuan mereka dalam situasi nyata yang kompleks dan penuh ketidakpastian, mirip dengan kondisi di dunia klinis.
-
Meningkatkan Relevansi Praktis: Dibandingkan MCQ yang cenderung mengukur hafalan, SCT fokus pada penerapan pengetahuan dalam pengambilan keputusan.
-
Menilai Keberpihakan pada Pendapat Ahli: Penilaian SCT didasarkan pada konsensus dari para ahli klinis, sehingga memberikan gambaran yang lebih akurat tentang penguasaan kompetensi klinis peserta.
-
Mendukung Pengembangan Kompetensi Lanjutan: SCT membantu mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi tantangan di lapangan dengan lebih baik.
Jadwal UKMPPD 2025
Meskipun perubahan format ujian telah diumumkan, UKMPPD periode Februari dan Mei 2025 masih menggunakan format CBT dan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) seperti biasanya. Jadwal UKMPPD 2025 adalah sebagai berikut:
-
Periode Ujian Februari 2025:
- Pembukaan Registrasi: 9 Januari 2025
- Penutupan Registrasi: 20 Januari 2025
- Pelaksanaan MCQs-CBT: 15 Februari 2025
- Pelaksanaan OSCE: 22-24 Februari 2025
-
Periode Ujian Mei 2025:
- Pembukaan Registrasi: 10 April 2025
- Penutupan Registrasi: 28 April 2025
- Pelaksanaan MCQs-CBT: 18 Mei 2025
- Pelaksanaan OSCE: 24-26 Mei 2025
Perubahan format ujian menjadi SCT diperkirakan akan dimulai pada batch ketiga tahun 2025.
Persiapan Menghadapi SCT
Untuk mempersiapkan diri menghadapi format SCT, mahasiswa disarankan untuk:
-
Memahami Struktur Soal: Biasakan diri dengan format soal SCT yang berbasis skenario klinis dan penilaian pengaruh informasi tambahan terhadap hipotesis atau keputusan klinis.
-
Latihan Kasus Klinis: Latih kemampuan berpikir klinis dengan membaca skenario klinis dan mencoba menilai pengaruh informasi tambahan terhadap diagnosis atau keputusan.
-
Belajar dari Pendapat Ahli: Pelajari bagaimana ahli klinis mengambil keputusan dalam situasi ketidakpastian melalui diskusi kasus atau literatur.
Dengan memahami perubahan format ujian dan mempersiapkan diri secara matang, mahasiswa dapat menghadapi UKMPPD dengan lebih percaya diri dan siap menghadapi tantangan di dunia klinis.
Pada UKMPPD tahun 2025, Script Concordance Test (SCT) dirancang untuk menggantikan format Computer-Based Test (CBT). SCT bertujuan untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam berpikir kritis dan mengambil keputusan klinis berdasarkan informasi yang diberikan. Berikut adalah gambaran tentang struktur soal SCT yang akan diterapkan pada UKMPPD tahun 2025:
1. Skenario Klinis
- Setiap soal diawali dengan deskripsi kasus klinis yang menggambarkan kondisi atau masalah medis pasien.
- Kasus ini bisa melibatkan keluhan pasien, hasil pemeriksaan fisik, atau tes laboratorium, serta situasi klinis lainnya yang relevan.
- Skenario ini memberikan gambaran tentang tantangan yang dihadapi oleh seorang dokter dalam dunia medis nyata yang sering kali tidak memiliki jawaban pasti.
Contoh:
- Seorang pasien pria usia 45 tahun datang dengan keluhan sesak napas dan batuk berdahak yang sudah berlangsung selama 3 hari. Hasil rontgen dada menunjukkan infiltrat di paru-paru kanan. Pasien memiliki riwayat merokok selama 20 tahun.
2. Informasi Tambahan
- Setelah skenario klinis, peserta akan diberikan informasi tambahan yang relevan dengan kasus tersebut.
- Informasi tambahan bisa berupa hasil pemeriksaan lebih lanjut (seperti hasil laboratorium, tes penunjang, atau pengamatan klinis lainnya), yang bertujuan untuk menambah kompleksitas situasi klinis.
- Informasi ini memperkenalkan ketidakpastian, yang mengharuskan peserta untuk menilai pengaruhnya terhadap diagnosis dan keputusan medis yang akan diambil.
Contoh:
- Hasil tes darah menunjukkan peningkatan kadar C-reactive protein (CRP) dan leukositosis.
3. Pertanyaan
- Setelah skenario dan informasi tambahan, peserta akan diberikan pertanyaan terkait dengan kondisi yang dihadapi oleh pasien.
- Pertanyaan ini mengarah pada penilaian terhadap keputusan klinis yang harus diambil oleh seorang dokter dalam situasi ketidakpastian.
Contoh Pertanyaan:
- Berdasarkan informasi yang tersedia, bagaimana Anda menilai kemungkinan diagnosis dan langkah pengobatan selanjutnya?
4. Pilihan Jawaban
- Peserta akan diberikan beberapa pilihan jawaban yang menggambarkan langkah-langkah atau keputusan klinis yang bisa diambil dalam kasus tersebut.
- Tidak ada jawaban yang mutlak benar. Yang diukur adalah bagaimana peserta mengintegrasikan informasi yang ada dan bagaimana mereka mengambil keputusan yang paling rasional.
- Pilihan jawaban ini akan mencerminkan keputusan berbeda yang dapat diambil oleh seorang profesional medis.
Contoh Pilihan Jawaban:
- a) Diagnosis kemungkinan besar adalah pneumonia dan pengobatan antibiotik segera dimulai.
- b) Tes lanjutan seperti CT scan diperlukan untuk mengevaluasi kemungkinan pneumonia berat atau tumor paru.
- c) Pengobatan yang lebih lanjut harus mempertimbangkan kemungkinan gagal jantung kongestif, dan pemeriksaan lebih lanjut pada sistem kardiovaskular diperlukan.
5. Penilaian Keyakinan
- Setelah memilih salah satu pilihan jawaban, peserta diminta untuk menilai seberapa yakin mereka dengan keputusan yang mereka pilih, menggunakan skala penilaian.
- Skala ini membantu menilai keyakinan peserta dalam pengambilan keputusan klinis berdasarkan informasi yang diberikan.
- Biasanya, skala penilaian menggunakan angka 1 sampai 5, di mana 1 berarti sangat tidak yakin, dan 5 berarti sangat yakin.
Contoh Penilaian Keyakinan:
- Seberapa yakin Anda bahwa pilihan jawaban Anda adalah keputusan yang tepat? (Skala 1-5).
6. Konsep Validasi Ahli
- Penilaian dalam SCT didasarkan pada pendapat ahli medis, yang menilai bagaimana perubahan informasi memengaruhi keputusan klinis.
- Dalam UKMPPD, jawaban yang benar bukan hanya sekadar pilihan yang paling tepat, tetapi juga yang paling sesuai dengan cara para ahli dalam membuat keputusan klinis berdasarkan bukti dan konteks yang ada.
Tujuan dan Fokus
- Tujuan utama dari SCT adalah untuk menguji kemampuan peserta dalam mengintegrasikan informasi medis yang ada dan membuat keputusan yang tepat dan relevan dalam situasi klinis yang tidak pasti.
- Tidak hanya menguji pengetahuan faktual, tetapi juga kemampuan untuk berpikir kritis, menilai bukti, dan membuat keputusan yang tepat dalam pengobatan pasien.
Kelebihan SCT dalam UKMPPD
- Pendekatan yang lebih realistis terhadap dunia medis yang penuh ketidakpastian.
- Mengukur keterampilan berpikir kritis, bukan hanya kemampuan menghafal atau memahami konsep-konsep medis.
- Menilai keputusan klinis dalam konteks yang dinamis dan berubah, yang lebih menggambarkan situasi nyata di rumah sakit.
Dengan perubahan ini, E-UKMPPD bertujuan untuk menghasilkan dokter yang tidak hanya memiliki pengetahuan teoritis, tetapi juga keterampilan dalam menghadapi situasi kompleks dan membuat keputusan yang tepat dalam praktek medis.